2.
Sebagai hasilnya, Blizzard pun memutuskan untuk mengganti nama proyek Blizzard DOTA menjadi Blizzard All-Stars.
"Baik Blizzard dan Valve telah mengakui, bahwa pada akhirnya, gamer
hanya ingin memainkan game yang sudah mereka nantikan, jadi kami senang
sekali karena telah mencapai sebuah kesepakatan untuk memastikan bahwa
kami bisa tetap fokus pada tujuan tersebut," komentar salah satu
petinggi Blizzard, Rob Pardo.
"Kami senang sekali karena kami telah mencapai kesepakatan dengan pihak Blizzard tanpa harus menggunakan jalan yang tidak menguntungkan siapa-siapa," tambah bos Valve, Gabe Newell. "Kami berdua memang ingin fokus pada hal-hal yang sangat diperhatikan sekali oleh para fans, menciptakan dan meluncurkan game-game hebat untuk komunitas kami."
Sayangnya, sampai sekarang, kedua game tersebut masih belum diketahui
kapan tanggal perilisannya. Menilik lagi ke belakang, sebenarnya
konflik ini sudah mulai memanas pada tahun 2011 yang lalu saat Valve
meregistrasikan hak cipta untuk nama DOTA. Sayangnya,
Blizzard menentang keputusan tersebut dan mengatakan bahwa Valve tidak
punya hak untuk mengambil nama sebuah brand yang akarnya berasal dari Warcraft 3, game milik Blizzard.
"Dengan alasan ini, Blizzard ingin berusaha untuk mencegah terjadinya registrasi yang dilakukan oleh pesaing, Valve Corporation atas hak cipta DOTA, yang sudah digunakan secara eksklusif selama lebih dari tujuh tahun oleh Blizzard dan para komunitasnya, di bawah lisensi Blizzard langsung," tulis sebuah pernyataan resminya waktu itu. "Dengan berpegang pada fakta tersebut, nama DOTA pun sudah terasosiasikan langsung dengan Blizzard, termasuk juga beberapa skenario penting (dalam game) ataupun varian salah satu game komputer Blizzard yang paling laris, Warcraft 3."
"Dengan berusaha untuk meregistrasikan hak cipta DOTA,
Valve berusaha untuk melanggar warisan Blizzard yang sudah berumur
lebih dari tujuh tahun dan sudah lama dikembangkan dengan menggunakan
nama DOTA dan game Warcraft 3 dan
sebagai hasilnya, telah menghasilkan nama yang telah menjadi sebuah
produk hasil kerja keras Blizzard selama bertahun-tahun." Yah, paling
tidak, permasalahan antara keduanya sudah beres dan kita tinggal
menunggu saja gamenya keluar.
"Kami senang sekali karena kami telah mencapai kesepakatan dengan pihak Blizzard tanpa harus menggunakan jalan yang tidak menguntungkan siapa-siapa," tambah bos Valve, Gabe Newell. "Kami berdua memang ingin fokus pada hal-hal yang sangat diperhatikan sekali oleh para fans, menciptakan dan meluncurkan game-game hebat untuk komunitas kami."
"Dengan alasan ini, Blizzard ingin berusaha untuk mencegah terjadinya registrasi yang dilakukan oleh pesaing, Valve Corporation atas hak cipta DOTA, yang sudah digunakan secara eksklusif selama lebih dari tujuh tahun oleh Blizzard dan para komunitasnya, di bawah lisensi Blizzard langsung," tulis sebuah pernyataan resminya waktu itu. "Dengan berpegang pada fakta tersebut, nama DOTA pun sudah terasosiasikan langsung dengan Blizzard, termasuk juga beberapa skenario penting (dalam game) ataupun varian salah satu game komputer Blizzard yang paling laris, Warcraft 3."